Cara Membuat Program PHP Seperti Program Desktop
Membuat program desktop memang PHP memang tidak mungkin karena PHP adalah bahasa pemrograman yang dibuat untuk program berbasis web yang bekerja di sisi server, tapi kalau membuat program PHP tapi rasa desktop ?
Mungkin di benak Anda aplikasi desktop PHP adalah sejenis aplikasi inventori atau akuntansi yang berbasis web yang diakses melalui browser. Sebetulnya bukan aplikasi seperti itu yang dimaksud penulis. Tetapi sebuah aplikasi desktop yang betul-betul di-execute seperti aplikasi native di desktop.
PHP disenangi banyak orang dikarenakan bahasanya yang sederhana,mudah dipahami dan gampang dipelajari. Oleh karena itu sekelompok orang mendapatkan ide untuk menjadikan bahasa PHP sebagai bahasa pemograman untuk aplikasi desktop. Mengingat rival PHP seperti Ruby ataupun Python bisa dijadikan bahasa pemograman untuk web, maka mengapa PHP tidak. Oleh karena itu orang-orang pun membuat library ataupun software supaya programmer PHP bisa membuat aplikasi desktop.
Penulis kebetulan menemukan beberapa software atau library untuk itu. Di bawah ini merupakan beberapa contohnya.
Kelebihan dari GTK adalah library yang cukup lengkap. Dan aplikasi yang dibuat dengan PHP-GTK dapat dijalankan di Windows, Linux maupun MacOS (selama terinstalasi library GTK). Pada saat pertama kali diusungkan PHP-GTK disambut antusias bagi pecinta PHP. Bahkan permintaan akan PHP-GTK di pasaran freelance juga ada. Hanya saja, perkembangan PHP-GTK sepertinya tersendat karena terakhir kali update adalah tahun 2008. Walau demikian, dari semua library untuk memungkinkan PHP membuat aplikasi desktop, PHP-GTK merupakan yang paling terkenal.
Wapache menggabungkan server HTTP Apache 2 dan Internet Explorer. Request ke web server akan ditangani secara internal, jadi tidak perlu terhubung jaringan. Yang membuatnya terlihat seperti desktop native adalah, Wapache memodifikasi Internet Explorer sedemikian rupa sehingga pengguna awam tidak akan menyadari dirinya sedang membuka sebuah browser. Wapache menghilangkan menu Internet Explorer, toolbar, address bar, bola bumi yang berputar. Memungkinkan integrasi dengan system tray. Serta menyediakan tiga jenis windows yakni basic, tool windows dan kotak dialog (baik modal maupun yang biasa).
Kelebihannya adalah aplikasi yang ditulis programmer tetap akan berjalan dengan semestinya dikarenakan aplikasinya berjalan di web browser.
Kelebihan Winbinder adalah mampu memberikan tampilan dan kesan Windows asli. Bandingkan GTK yang memiliki feel sendiri sehingga pengguna mungkin merasa agak aneh. Satu kekurangannya hanyalah tidak bisa dijalankan di OS lain. Tetapi bagi programmer yang memang hanya ingin menargetkan pengguna Windows, Winbinder merupakan pilihan yang masuk akal. Versi terakhir dari Winbinder adalah 2010.10.14.
Appcelerator Titanium memanfaatkan HTML, CSS, Javascript, Flash ataupun Silverlight sebagai tampilan. Dia bertindak sebagai penengah antara skrip program yang ditulis programmer dengan resource dari komputer (atau device). Kelebihannya adalah mampu berjalan di berbagai platform (bahkan mobile). Programmer bisa membundel aplikasinya dengan Titanium supaya pengguna aplikasi bahkan tidak menyadari dirinya sedang menggunakan aplikasi berbasis Appcelerator Titanium.
Appcelerator Titanium sebetulnya pada awalnya tidak mendukung PHP, hanya mendukung bahasa Python dan Ruby. Adalah Ben Ramsey yang secara sukarela membantu mengimplementasikan PHP ke dalam Appcelerator Titanium. Hanya saja karena PHP diimplementasi tidak lama ini, maka kemungkinan terdapat bug atau gejala aneh tidak kecil.
PHP disenangi banyak orang dikarenakan bahasanya yang sederhana,mudah dipahami dan gampang dipelajari. Oleh karena itu sekelompok orang mendapatkan ide untuk menjadikan bahasa PHP sebagai bahasa pemograman untuk aplikasi desktop. Mengingat rival PHP seperti Ruby ataupun Python bisa dijadikan bahasa pemograman untuk web, maka mengapa PHP tidak. Oleh karena itu orang-orang pun membuat library ataupun software supaya programmer PHP bisa membuat aplikasi desktop.
Penulis kebetulan menemukan beberapa software atau library untuk itu. Di bawah ini merupakan beberapa contohnya.
PHP-GTK
GTK+ merupakan toolkit untuk menciptakan objek user interface (seperti tombol, window, progress bar, dll) dan awalnya diciptakan untuk membuat aplikasi edit gambar GIMP. GTK+ aslinya menggunakan bahasa C. Andrei Zmievski merupakan orang yang berjasa membuat PHP-GTK untuk memungkinkan orang membuat aplikasi desktop dengan memanfaatkan bahasa PHP.Kelebihan dari GTK adalah library yang cukup lengkap. Dan aplikasi yang dibuat dengan PHP-GTK dapat dijalankan di Windows, Linux maupun MacOS (selama terinstalasi library GTK). Pada saat pertama kali diusungkan PHP-GTK disambut antusias bagi pecinta PHP. Bahkan permintaan akan PHP-GTK di pasaran freelance juga ada. Hanya saja, perkembangan PHP-GTK sepertinya tersendat karena terakhir kali update adalah tahun 2008. Walau demikian, dari semua library untuk memungkinkan PHP membuat aplikasi desktop, PHP-GTK merupakan yang paling terkenal.
Wapache
Wapache memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi desktop dengan menggunakan teknologi web. Berbeda dengan PHP-GTK yang memanfaatkan library GTK untuk membuat aplikasi desktop native. Wapache membuat aplikasi web seolah-olah menjadi aplikasi desktop.Wapache menggabungkan server HTTP Apache 2 dan Internet Explorer. Request ke web server akan ditangani secara internal, jadi tidak perlu terhubung jaringan. Yang membuatnya terlihat seperti desktop native adalah, Wapache memodifikasi Internet Explorer sedemikian rupa sehingga pengguna awam tidak akan menyadari dirinya sedang membuka sebuah browser. Wapache menghilangkan menu Internet Explorer, toolbar, address bar, bola bumi yang berputar. Memungkinkan integrasi dengan system tray. Serta menyediakan tiga jenis windows yakni basic, tool windows dan kotak dialog (baik modal maupun yang biasa).
Kelebihannya adalah aplikasi yang ditulis programmer tetap akan berjalan dengan semestinya dikarenakan aplikasinya berjalan di web browser.
Winbinder
Winbinder memungkinkan programmer PHP untuk membuat aplikasi Windows native sama seperti halnya dengan PHP-GTK. Namun berbeda dengan PHP-GTK yang memiliki tampilan versi sendiri, Winbinder memanfaatkan GDI (Graphic Device Interface) Windows. Artinya Winbinder akan memiliki tampilan aplikasi Windows pada umumnya.Kelebihan Winbinder adalah mampu memberikan tampilan dan kesan Windows asli. Bandingkan GTK yang memiliki feel sendiri sehingga pengguna mungkin merasa agak aneh. Satu kekurangannya hanyalah tidak bisa dijalankan di OS lain. Tetapi bagi programmer yang memang hanya ingin menargetkan pengguna Windows, Winbinder merupakan pilihan yang masuk akal. Versi terakhir dari Winbinder adalah 2010.10.14.
Appcelerator Titanium
Appcelerator Titanium merupakan platform untuk mengembangkan aplikasi mobile, tablet dan desktop dengan teknologi web. Software ini dikembangkan oleh Appcelerator Inc dan diperkenalkan pada akhir 2008. Saat ini mendukung iPhone, Android, Blackberry dan iPad. Selain itu Appcelerator Titanium juga selalu membandingkan dirinya dengan Adobe Air untuk aplikasi desktop untuk Windows, Mac maupun Linux.Appcelerator Titanium memanfaatkan HTML, CSS, Javascript, Flash ataupun Silverlight sebagai tampilan. Dia bertindak sebagai penengah antara skrip program yang ditulis programmer dengan resource dari komputer (atau device). Kelebihannya adalah mampu berjalan di berbagai platform (bahkan mobile). Programmer bisa membundel aplikasinya dengan Titanium supaya pengguna aplikasi bahkan tidak menyadari dirinya sedang menggunakan aplikasi berbasis Appcelerator Titanium.
Appcelerator Titanium sebetulnya pada awalnya tidak mendukung PHP, hanya mendukung bahasa Python dan Ruby. Adalah Ben Ramsey yang secara sukarela membantu mengimplementasikan PHP ke dalam Appcelerator Titanium. Hanya saja karena PHP diimplementasi tidak lama ini, maka kemungkinan terdapat bug atau gejala aneh tidak kecil.